No hate. No violence
Races? Only one Human race
United We Stand, Divided We Fall
Radio Islam
Know Your enemy!
No time to waste. Act now!
Tomorrow it will be too late

English

Franç.

Deutsch

عربي

Sven.

Español

Portug.

Italiano

Русск.

бълг.

Hrvat.

Češt.

Dansk

Suomi

Magyar

Neder.

Norsk

Polski

Rom.

Srpski

Slov.

Indon.

فارسی

Türkçe

日本語

汉语


Kebenaran sejarah atau kebenaran politik? (1) 1979 


Bagian pertama sebuah pertanyaan dari kenapa ke mengapa?


oleh Serge Thion



"Dalam hal kebenaran, tidak ada sumber yang tidak jernih."
Pierre Vidal-Naquet, 
Bulletin informasi Mengenai Kamboja, juni, 1978, Nr 3, hal 12.




Adalah seseorang yang mengatakan bahwa kamp penyiksaan konsetrasi pada jaman nazi tidak pernah ada. Bahwa kamp konsentrasi adalah mitos saja, dilahirkan untuk menakut nakuti dalam perang. Skandal. Mereka katakan orang tersebut orang gila atau orang yang bernostalgia tentang Nazi. Bahwa orang-orang gila bermimpi atau para pecinta nazi mencari reputasi yang sudah terlanjur pudar di Jerman, itu semua biasa-biasa saja. Bahkan sebaliknya akan menjadi mengherankan. Sementara itu semakin banyak orang-orang menjadi gila, karena kata orang kehidupan modern. Di lain pihak, nazi, pecinta-pecinta nazi dan para nasionalis dengan otak tumpulnya tak henti-hentinya bermimpi pada masa jaman jaya-jayanya Jerman. 

Jika ingatan saya masih baik, pengaruh-pengaruh mereka sudah menurun sekali hilang sejak perang di Aljasair, dan destruksi organisasi O.A.S. Dengan segala percobaan apapun untuk mengklasifikasikan individu tersebut dan pernyataan-pernyataannya yang bersifat provokatif problematikanya menjadi nampak jelas dan tidak menarik samasekali. Tetapi anehnya warta berita tersebut diatas berkembang secara tidak disangka-sangka. Menguasai mas media meskipun ada usaha untuk tidak membicarakannya. Para menteri berkomentar, yang duduk di MPR/DPR mengingatkan pemerintah satu di antaranya militan Valeri Giscad díEstaing yang menggunakan kesempatan ini untuk menanyakan pengenalan di Prancis Berusfsverbot, yaitu larangan para profesional "ekstrimis kanan". Sejak oktober 1978, mas media tak lagi dapat mensensor karena ada masalah di lingkungan universitas di Lyon. Orang yang menimbulkan skandal tersebut diatas dimaki-maki terus-terusan. Dia membela diri dengan memakai hak menjawab di mas media. Beberapa proses antar mas media terjadi. Perkaranya meluas ke luar negeri. Gerakan-gerakan anti rasis, dan akhirnya aktivis-aktivis anti rasis, dengan bimbingan LICA, memutuskan mengikuti jalur hukum terhadap orang tersebut dengan mengajukan proses dibawah dakwaan, cukup luar biasa pada hukum Prancis: "Telah melakukan dengan sengaja presentasi palsu dari kejadian-kejadian sejarah" (1). Marilah kita catat huruf besar S, dan tunggulah untuk melihat bagaimana proses hukum tersebut akan berkembang. Berita-berita simpang siur bertebaran di kota, bahkan diedarkan di surat kabar bahwa, pendapat-pendapat Mr. Faurisson (orang yang merupakan sumber skandal itu) tak dapat diterima karena adalah pengikut nazi atau pro nazi anti-Yahudi. Bahwa beliau menolak satu dengan lainnya tuduhan-tuduhan tersebut, bahwa beliau menang tentang hal tersebut didalam proses hukum melawan koran Matin de Paris. Semua itu tidak akan dapat mengubah keyakinan-keyakinan semua penantang-penantang nya tersebut.


Harus dicatat bahwa proses-proses dakwaan tidak menghargai para sensor, tetapi justru bukan itulah yang paling penting. Bisa dikatakan bahwa M. Faurisson adalah seorang yang berpihak ke kanan dan untuk persisnya merupakan orang beranarki kanan. Tetapi hendaknya diingat, murid-muridnya dan kolega-koleganya mengusainya sampai dengan meledak perkaranya, sebagai seorang yang berhaluan kiri. Bagaimanapun ia adalah seorang yang kesepian. Dalam urusan politik, seperti yang saya kenal, tidak saya temukan sesuatu yang menarik kalau bukan penolakan penolakannya terhadap larangan berbau intelektual dan suatu kecenderungan yang saya bersimpati untuk berpihak pada mereka yang telah kalah pada mereka yang telah disalahkan. Jelaslah tidak tepat, menurut pandangan saya, untuk mengangkat kembali moral politik tetapi sudah merupakan semacam vaksinasi melawan ilusi kekuasaan. Yang harus dilawan sekuat tenaga, adalah ide bahwa sebuah argumen tertentu yang diajukan seorang musuh politikus dengan sendirinya dianggap sebagai salah, dan tanpa nilai. Saya kenal orang-orang kanan yang mampu, pada saat tertentu mengemukakan hal-hal yang menarik dan orang-orang berhaluan kiri siap mengutarakan kebodohannya yang luar biasa. Kedua-duanya dari sudut kejadiannya, masing-masing terkenal, tak pernah bisa menghantar saya, dan juga tak seorangpun mengubah opini politik diri sendiri. Tetapi fakta ini dapat mengajarkan pada saya sesuatu, atau membuat saya berganti opini tentang hal yang sangat mendetil; kewajiban saya untuk menyatukanya dengan interprestasi pribadi. Jadi tidak boleh hanya puas dengan menggembar gemborkan kebebasan berbicara lawan kita, walaupun mereka musuh kebebasan seperti juga yang penting milik kita dimana ada kebebasan individual, tetapi masih harus memaksakan pengertian tentang hak untuk mengerti mereka, menginterpretasikan kata-kata mereka tanpa diberlakukan dengan bodohnya sebagai kawan lawan tersebut. Beberapa teman-teman kita dan saya sendiri pada saat tertentu sadar bahwa telah terjadi perlawanan di tubuh FLN aljasair yang dibarengi pertumpahan darah, dengan berbagai pembunuhan, tindakan otoriter, dan siksaan-siksaan, dsb. Terutama pada golongan extrim kanan yang menceriterakan sedetil-detilnya tapi kita mungkin dapat dari pihak kita memeriksanya. Hal itu dengan sangat menyesal kalau kita dapat menemukannya , tidak membuat kita mundur untuk mengikuti sebuah gerakan solidaritas para pejuang aljazair karena kita menginginkan kembali Negara Aljasair pada rakyat Aljazair. Sementara itu , Jeanson dan lain-lainnya berbicara tentang revolusi yang berkencenderungan sosialis yang sedang berlangsung di Aljazair. 

Apakah tidak lebih baik menimang-nimang illusi kocak tersebut atau sambil mengenal kembali dasar kebenaran koran-koran fascist, meneruskan dengan gigihnya sebuah perjuangan sambil mengetahui batasannya?

Sebaliknya, haruskah beberapa tahun kemudian kita menerima kebodohan dari maoisme yang bermimpi "Prochine" (PRO-RRT) nya, karena mereka memberi garansi golongan kiri? Dan demikian juga tidak maukah kita melihat bahwa hanya para dinas inteligen amerika mengatakan sebelum akhir perang di Kamboja pada th 1975, bahwa Kmer Merah mendeportasikan masyarakatnya, berkiprah di beberapa tempat dengan sangat brutal, dan berkelahi dengan militer Vietkong? Mengerti bahwasanya CIA benar dalam laporan fakta-fakta tersebut, bahwa kita salah pada saat itu hanya dapat melihatnya sebagai propaganda, apakah itu bisa menghantarkan kita untuk membenarkan keterlibatan Amerika, kongsi pembunuhan masalnya, dan tanggung jawabnya terhadap permulaan kekerasan yang tak ada ujung pangkalnya? Kita dapat memberikan lagi beribu-ribu contoh yang sama. 

Tak satu alasan pun yang mengharuskan kita mengerti dan menjual dengan harga murah penggambaran yang sangat memelas mengenai ketidak tahuan kita yang berkepanjangan di media masa. Selalu saja ada perampok yang menempatkan diri sebagai polisi, penganut-penganut stalin yang menjadi penganut-penganut Chirac dan para Maoisme yang datang untuk mencicipi supnya golongan Giscard. Ada bahkan penjinak penjinak kuda palsu seperti mereka yang menuntut sebuah simpati yang bersifat imaginatif untuk Kmer Merah, dengan tujuan agar dapat melawan lebih ramai kesalahan-kesalah yang tidak benar. Semua itu, pada saat mereka tidak keliru, pada akhirnya keliru. 

Faurisson pada akhirnya menurut saya adalah termasuk golongan kanan. Perkiraannya tentang politik dari pernyataan-pernyataanya, tidaklah mengesankan bagi kita. Perhatian-perhatiannya bagi kita sama sekali tidak menarik untuk didiskusikan.Tetapi beliau menyebarkan berita tentang pernyataa-pernyataannya mengenai kejadian dan realitas tentang waktu yang baru saja kita lewati. Demikianlah seseorang bahkan ia kurang lebih berkwalifikasi, menulis ngawur tentang subjek apa saja adalah merupakan sebuah catatan biasa-biasa saja. Cukup bagi anda untuk mengetahui sedikit pada satu hal untuk dipelajari dari dekat, atau dalam sebuah situasi untuk hidup di dalamnya untuk menyadarkan anda bahwa kolom-kolom koran dan barisan buku di perpustakaan dipenuhi oleh pencerahan-pencerahan. Bahwa tak ada nampaknya yang bisa membedakankanya dengan karya serius yang dapat kita hargai. Tragedi yang mengerikan tentang deportasi orang-orang Yahudi nampak dikeluarkan pada sebuah subyek pada segala macam kengerian yang hanya dapat dilihat oleh seorang Yahudi yang masih tersisa. Untuk kita akan lebih sulit. 

Menyatakan bahwa penyiksaan dengan gas tidak pernah ada langsung menimbulkan rasa sama dengan berpikir "ngawur". Munculnya seorang figur yang membuat kaget seperti Faurisson akhirnya juga dibuat dalam tatanan sebuah kejadian, yang jelas menampakkan: interviu Darquier de Pellepoix, tipe manusia "vichyste", asli antisemis dengan siapa Faurisson langsung dapat diasosikan oleh koran-koran. Berhadapan dengan lawan yang lemah, bingung dengan prasangka-prasangka realitas, maka kita dapat melihat munculnya sebuah kesepakatan nasional untuk melawan mereka. Menteri-menteri, parlemen-parlemen, para editorial dengan berbagai haluannya, mencurigai generasi muda tentang ketidak tahuannya pada tahun-tahun sebelumnya, dan bahkan tak peduli sama sekali. Penyiaran seri berupa drama yang beromansaria a la amerika Holocauste dibuat dengan sangat tergesa-gesa. Dalam harian Le Monde (kampanye prancis) kita dapat melihat pernyataan formal dan jarang ditanda tangani oleh tiga puluh para ahli sejarah yang terkenal (2) Setelah memberi tahu tentang hasil-hasil politik pecinta hitler dan akibat politik penyembelihannya, seperti biasanya yang kita ketahui. Pernyataannya berakhir pada paragraf sebagai berikut: Sepatah kata untuk mengakhiri. Setiap orang bebas untuk menginterpretasikan apakan itu "genocite" ala Hitler menurut filsafat masing-masing. Setiap orang bebas melawan atau tidak melawan pada jenis pembunuhan massal, dalam model waktu seperti dulu, sekarang, atau model yang akan datang; setiap orang bebas tentunya dengan batasan, untuk berimaginasi atau bermimpi bahwa kejadian-kejadian tsb diatas tidak pernah ada. Pembunuhan massal tersebut sayangnya ada dan tak seorangpun dapat menyangkal ada pembunuhan tanpa bisa menolak kebenarannya. Janganlah bertanya bagaimana, secara tehnik, pembunuhana masal seperti itu dapat saja terjadi. Itu mungkin karena ada bukti nyata. Hal seperti inilah keharusan tugas bagi yang membuat angket sejarah atas masalah. Kebenaran ini, hanya mengingatkan kita bahwa: tidak ada, tidak bisa ada adu debat tentang adanya di ruang bergaz. 

Disinilah saya mengalah. Hic jacet lepus: para ahli sejarah di bidangnya mengatakan bahwa tidak usah mempertanyakan bagaimana sebuah kejadian bisa terjadi, untuk motif yang percaya pada keberadaannya, ahli sejarah tidak menginginkan dijadikan pembicaraan. Inilah sebuah kebosanan yang di antaranya tak dapat mengaplikasikannya untuk kepentingan-kepentingan penelitian-penelitannya sendiri, di bidang sejarah yang pada dasarnya pekerjaan mereka sendiri. Dengan berpikir lebih jauh mengenainya, kepala saya menjadi pusing: pada kejadian apa yang bersifat sejarah , yang bersifat alam walaupun itu (pertama-tama bersifat ekonomi, tetapi juga militer, budaya, sosial, psychologi, etc), saya dapat membuka otak untuk alasan tanpa harus bertanya-tanya sendiri, pada saat tertentu atau saat lainnya, di bidang keberadaan teknik dalam hal bagaimana dan mengapanya? Saya mengerti mengapa para ahli sejarah yang beken telah menandatangi teks ini. (saya tidak mengajukan pertanyaan lagi mengapa para ahli sejarah yang lain-lainnya yang juga beken tidak menandatangani, tidak juga mengapa kebanyakan para spesialis yang asli dari problem di atas juga tidak ikut berpartisipasi.) Mereka berbuat seperti itu hanya karena solidaritas intelektual dan politik lebih banyak daripada untuk alasan kemampuan yang sebenarnya karena secara keseluruhan mereka bekerja dengan berbagai disiplin ilmu yang berbeda. 

Mereka telah menandatangi dengan kesadaran diri masing-masing. Yang nampak sangat mengherankan saya adalah justru untuk apa gerakan politik ini -- melarang semua berdebatan tentang adanya kamp penyiksaan - para ahli sejarah bertanya jawab dengan sebuah teks yang sangat terbatas terekspressi dibidang penelitian yang merupakan ide generasasi sebelumnya. Bagi saya yang bekerja sebagai peneliti, diktat ini adalah sangat tidak bisa diterima. Orang-orang berusaha objektif bahwa tujuan teks ini sama sekali tidak untuk melarang apapun, bahwa formulasinya pastilah sedikit ngawur, dan bahkan tidak yakin, dan saya memilih untuk mengerti mengenainya dengan tidak bisa mentolerirnya. Sebenarnya hanya ingin mengatakan bahwa kejadian-kejadian -- politik penyembelihan, penggunaan secara masal kamp penyiksaan -- sangat terkenal, bahwa banyak sekali bukti-bukti yang sangat menyakinkan ada pada masyarakat dan bahwa sangatlah tidak masuk akal untuk tidak berkata yang sebenarnya. Dan mereka ingat tulisan-tulisan yang mengakibatkan keberadaan tubuh Yesus dari Nazaret, Jeanne d'Arc, Napoleon, etc. Saya temukan itu sebuah analogi yang lucu, titik. Mereka mengatakan pada saya agar tidak meletakkan kapak pada kepala dan dengan melibatkan diri pada perdebatan tentang adanya kamp-kamp konsentrasi.. Pastilah ada debat seru mengenainya. Adu pendapat tidaklah sedikit. Jika saya menulis bahwa jendral de Gaulle tak pernah ada, saya tidak yakin kalau Le Monde memberi tempat banyak sekali untuk artikel ini untuk membantah. Tapi sebaliknya jika mereka mengatakan pada saya bahwa ada batas-batas untuk debat sejarah, saya pasti setuju. Tentunya ada pernyataan-pernyataan yang tak perlu didiskusikan. Masih sering terjadi di Universitas ilmu-ilmu exacta skripsi-skripsi yang terdengar memecahkan segi empat ke lingkaran sementaranya Universitas tersebut , untuk alasan kuat tidak lagi mengoreksinya. 

Belum lagi ide pokok harus jelas untuk semua orang, diteliti dengan cara kurang lebih melelahkan dan bahwa diskusi mengenai universitas-universitas tersebut haruslah cocok sesuai dengan subjeknya. Kemudian terjadilah interpretasi-interpretasi. Apakah sebenarnya diskusi disini? Ujian argumentasi-argumentasi, penolakan-pelokannya atau penerimaan-penerimaannya atas nama alasan-alasan yang eksplisit, misalnya analisa perhitungan-perhitungan dengan konteksnya. Perdebatan yang telah terjadi di Le Monde bukanlah semacam perdebatan seperti diatas tersebut (kecuali, sebagian kecil saja dua buah artikel G. Wellers). Pernyataaan para ahli sejarah menampakkan dirinya: coba kenali versi-versi kejadian-kejadian berikut ini, seperti yang kita kuatirkan; tentang bahan obyek debat, mereka tidak berdiskusi karena sebagai yang kita analisa dan kita interprestasikan realitasnya tidak ada sama sekali. Kesulitannya adalah untuk menjawab perihal Faurisson ( hal inilah yang ditunggu-tunggu oleh para pembaca) karena sudah dihapuskan. Karena perihal ini memang tidak diberi tempat lagi untuk jawabannya (hal inilah pula yang diharapkan oleh beberapa penulis). Tidaklah mengherankan bahwa jawaban finalnya dari pernyataan tersebut sangat ceroboh dan menjadi kurang jelas. Kalau pernyataan tersebut tidaklah seperti yang kita gambarkan, dia haruslah memilih dua posisi yang juga sangat brutal: artinya satu diantaranya "semuanya itu sangatlah tolol karena tidak mengikutsertakan interpretasi kita", atau yang satunya bisa "itu hanyalah bertujuan mengganggu, kita telah mewartakan alasan-alasan kita, dan sangat transparan, kita tidak bisa mendukung debat semacam itu yang menghindari perasaan kita yang sebenarnya". 

Kembali saya pada solusi pertama saya yang secara eksplisit dan tentu saja saya mengritiknya. Kalau mengenai solusi yang kedua, mereka tidak akan mengutuki saya agar percaya bahwa saya tidak sadar telah membangkitkan emosi sedemikian rupa, dan saya percaya hal-hal tersebut diatas ya hanya wajar-wajar saja artinya bisa dimengerti. Lagipula saya perhatikan bahwa emosi-emosi yang timbul bahkan datang dari mereka yang tidak mengalami secara langsung masa penyiksaan nazi (penghapusan kaum Yahudi). Mereka yang mengalaminya langsung, sejauh yang saya ketahui, sadar hanya mengetahui sebagian-sebagian saja dari aspek keseluruhan tentang ruang-ruang penyiksaan jaman Nazi, dan mereka tidak merasa mengalami seperti yang pada umumnya dituliskan dalam mas media/buku. Akan saya coba kembalikan pada solusi yang kedua yang secara implisit tentang pernyataan tersebut karena ia menempatkan para penulis pada suatu situasi sulit untuk menerangkan panjang lebar bahwasanya mereka tidak mau menerangkannya dan sedikit menyinggungnya sekelumit saja, paling tidak dengan cara yang jauh dari kaum ortodoks. Mereka dapat saja memilih diam, menelaah kejadian dengan penuh kewaspadaan dan saya yakin bahwa sikap ini pastilah ada. Saya dapat mengerti dan saya bahkan dapat ikut mendukungnya. Saya tidak dapat mengerti atas nama apa mereka harus mengalah pada semua konsekwensi-konsekwensi yang terbawa sambil lalu dengan waktu. Kita dapat mengkotak-kotakan diri dalam keyakinan dan menolak dengan halus sebuah debat yang mereka pikir tidak berguna atau menyakitkan. Tetapi bila kita memutuskan untuk ikut campur, kalau keinginan menggebu-gebu memberondong anda, maka bersiaplah untuk menjelaskan diri tentang segala hal, untuk membuka jalan, untuk sanggup menerima tusukan berbagai kritik. 

Untuk mempersingkat perasaan-perasaannya atas arti kejadian tersebut, salah satu dari penanda tangan pernyataan tersebut mengatakan: "mereka yang menuduh kaum Yahudi adalah mereka percaya dan yang paling anti-Yahudi", sebuah cara yang dinamakan sekarang dengan tema pinjaman tentang sebuah ritual, holocauste (3). Sangatlah mudah disini untuk menjelaskannya: pernyataan itu sangatlah tidak dapat diterima. Bahwa setiap individu melihatnya dengan caranya sendiri, yes OR no, or. Bahwa ia memaksakan pendiriannya pada setiap manusia untuk menghormati kepercayaannya, ya atau tidak, atau. Bagi seorang penganut materialist, perihalnya ada pada kategori mental diantara sekian banyak pilihan, dan bahkan didalamnya mereka dapat mengikuti evolusi sejarahnya. Kita tidak dapat berpura-pura mengarahkan referensi-referensi pada seluruh perihal "proteiformes" yang ditanamankan pada seluruh kepercayaan umat manusia. Tidaklah bijaksana juga untuk memilah-milahnya. Cukuplah bagi saya kalau mereka menghormati sebagai pribadi-pribadi masing-masing sebagai manusia biasa dengan daging dan tulangnya, dan kebebasan bekerja dan kepercayaan masing-masing. Mungkin juga akan berguna dimana agama menjadi model pilihan, dimana mereka mencampur model dengan ringan antara penganut ayatolah dan para pengikut "pra kristenisasi" pada kesempatan abad pertama yang datang, untuk memproklamirkan kembali bahwa kepercayaan kembali pada pribagi masing-masing. Setiap manusia berusaha memecahkan masalahnya dengan caranya sendiri-sendiri dan bagi umat kristiani dengan caranya sendiri juga. Tidak ada Tuhan Tidak ada Guru. Hanya jalan ini yang dapat diminta pada sebuah masyarakat yang sudah tidak mempunyai kepercayaan lagi. Bebas memilih ideolanya dan hanya mengamati ideolanya tersebut. Pembaca mungkin tidak setuju pada saya dengan tidak adanya rasa hormat untuk hak manusia dan boleh tidaknya untuk memilih proses arus kepercayaaan yang ada, hanya ada satu jalan, cepat ditempuh. Pada kenyataannya orang hanya menyerang ideola-ideolanya untuk menggantikan maskot-maskot dan kita telah lihat bahwa revolusi-revolusi cukup cocok untuk mengisi kepentingan-kepentingannya masing-masing bentuk-bentuk kepercayaan-kepercayaan yang sebelumnya dicari untuk dikosongkan isinya. Manusia pada dasarnya percaya, kata pepatah dimana saja dan mungkin demikianlah saya karena saya percaya bahwasanya tidak seharusnya demikian manusia itu.

Untuk tidak membicarakan saja suasana nazi pada waktu itu ada alasan lain tentunya dan untuk tidak membicarakan kesucian kepercayaan, lebih jelasnya tapi juga bersifat definitifyaitu adanya waktu yang berjalan terus. Bagi mereka yang sampai pada usia laki-laki matang, peristiwa perang Aljasair nampak sudah lama sekali berlalu sama juga dengan perang dunia pertama yaitu 1914; lagi pula kita lihat para angkatan muda yang senada memberi semangat pada angkatan-angkatan tua, tanggal 11 yang menyedihkan di depan para pejuang-pejuang yang meninggal. Yang kedua juga mengambil sikap seperti pada waktu "antediluviens". Tingkat sensibilitasnya tidak lagi sama dan pembangkitan kembali pidato-pidato jaman lama sudah pasti tak berguna. Gaya kembali ke masa silam dijadikan terutama gaya perubahan. Efek dari pemutaran film "Holocauste" nampak tidak jelas, kita lihat banyak tanda-tanda yang multichoise (4). 

Saya ambil disini contoh sebuah artikel koran yang sadar akan sebuah karya Jerman yang terbaru mengenai Hitler: "Para pemuda Jerman yang lahir setelah perang mempunyai pandangan tentang Hitler dengan berbagai pendapat yang membingungkan. Ketidakmengertian tentang kengerian yang terbentang tentang penyiksaan-penyiksaan yang dibuat di masa Nazi berkuasa dan penataan kembali oleh pemberian ilmu dalam seri "Holocauste" melalui tivi yang diimbangi dengan sebuah ketidak sabaran dan semacam kemarahan terpendam yang semakin disembunyikan guna keperluan rasa bersalah yang diam dan banyak disimpan kemudian disemprotkan nyata oleh para angkatan lama. Semacam rasa bersalah yang tidak mau lagi untuk diterima juga untuk tidak untuk empertanggung jawabkannya, dan membangkitkan rasa ingin tahu yang berjarak, berkepala dingin dan kompleks. Juga semacam periode sejarah dimana mereka mempunyai sedikit saja latar belakangnya, tetapi mereka tidak dapat tidak harus mendukungnya. Inilah sebuah keingintahuan tentang sejarah."

"Kurungan tidak lagi diperlukan, kecuali untuk golongan minoritas yang tak dapat lagi dimaafkan, akibatnya dapat kita ketahui Tapi mereka harus memperkaya diri dengan informasi dan menganalisa untuk mengerti apa yang telah terjadi dan terutama bagaiman hal itu dapat terjadi".


Tipe baru cara menginterogasi tersebut, di tempat tetangga kita, tidak menjawab lagi pada keluhan-keluhan mereka yang merasa kuatir ttg sebuah gerakan yang tidak disangka-sangka terjadinya menuju pada yang disebut rehabilitasi:

"Hukuman yang pro Hitler tidak membuat nelangsa para simpatisan ini dari perbuatannya dan bukan penganut conformisme, tetapi sebaliknya yaitu malah menjadi pihak pemenang. Hukuman ini justru bukan dari hasil desertasi tetapi dari sebuah analisa dan sebuah evaluasi yang tidak menghapus aspek-aspek yang saling berlawanan, tak satupun dari ketidak mengertian dan kekalahan-kekalahan yang paling rawan dan yang menggambarkan kehidupan dan terumatama aksi publik Hitler dan yang mengajukan interpretasi-interpretasi yang dapat menjelaskan atas semua yang masih tersisa untuk kebanyakan masih penuh teka-teki". 

Saya simpan "yang masih penuh teka-teki ini" dan saya ingatkan judul dari artikel tersebut: "Mengamati Hitler dengan seksama" (5). Karya ini yang nampaknya sangat serius, hanyalah keluar dari suatu perguruan revisionist dimana kita ada dalam barisan Faurisson. Tetapi hal ini nampak ditempatnya sebagai suatu pr jarak yang masih diingat sebagai munculnya periode historis itu. Begitulah kira-kira kata orang yang disebut sejarahlah yang mengatakannya. Ini juga karena mereka bingung dengan bergantian status lama yang pada akhirnya kepunyaannya mereka masing-masing dan dimana para politisi dan para intelektual bergulat melawan evolusi yang melingkari mereka. Tempo gerakannya yang memang miliknya dan yang paling dekat dari masing-masing, yang masih dapat survive atau yang hilang, masih terhujam erat-erat dalam kesadaran mereka. Lama sekali setelah batu-batu kerikil berjatuhan di tempat mereka jalan, tak nampak bagi yang lainnya yang berusaha menangkap masa depan. Saya juga tahu tentang ini. Tidak dengan kepala pusing kalau saya mengukur arusnya waktu yang berjalan cepat dengan partisipasi-partisipasi saya pada siapa saja yang membuat momentum-momentum. Dan ingantan menjadi hilang dan kembali lagi terpetak-petak. Pengalihan pembicaraan tersebut tidak akan mencapai puncaknya tanpa menjawab pada semacam obyektivas kedua, yang merupakan nasib khusus para Yahudi, dan terutama seperti apa adanya pada masa berkuasanya nazi. Yang mungkin dapat untuk kesucian kepercayaan relatif bagi yang lain, tidak akan diperuntukan baginya, karena ini merupakan fenomena yang unik bahwa kemanusiaan harus termasuk juga kaum Yahudi. Jadi harus dikatakan juga disini ada nasib manusia atau sekelompok manusia yang khusus dan yang kekhususannya dari yang lain-lainnya kurang lebih tertutup pada kekhususannya dari yang lain-lainnya. Bagi saya yang tidak mengenal negara lain selain serangkaian kolega-kolega dan perjumpaan-perjumpaan, yang dengan sengaja ambyur didalamnya sedikit, dan hampir seluruh benua, manusia tetaplah manusia. Persamaannya, perbedaannya antara satu dengan yang lain hanyalah sedikit saja dan memanglah seharusnya demikian. Itulah keanehan-keanehannya, dengan keyaannya yang bercampur baur, tumpang tindih, yang hampir ditukar balikkan pengetahuannya yang merupakan langkah-langkah realitas dari kesalahan-kesalahan kita. Saya tidak mengerti, untuk berbicara tentang pengalaman, bahwa kesemuanya itu dapat dipercaya bahwa tidak ada lagi kemenangan mutlak atau kesedihan untuk menjadi seorang Yahudi, atau menjadi orang Zoulou atau menjadi orang-orang Melanisia, atau Mnong, dengan perbedaan-perbedaannya yang extrim yang muncul sebagai milik mereka masing-masing yang kurang lebih terpilih dan harus ditelan mentah-mentah. Saya tidak setuju bahwa semua orang-orang mengadu dombakan seperti de obus 75. Kita semunya mejadi curiga dan saling beradu untuk mendukung lebih lama lagi ideola yag kuno artinya anda ini seperti atau anda itu seperti itu...

Hanya dengan ikut campurnya agama setuju atau tidak, bahwa akhirnya kita dapat menunjuk secara khusus dan memberikan peran yang berbeda artinya kita lihat dengan jelas bahwa sebuah ideologi yang dibangun dengan cap terpilih mendahului pernyataan sebuah kekhususan yang kuat.Tetapi kelompok-kelompok manusia apasaja adalah dibangun untuk bermain sendiri jenis-jenis pada kelompoknya yang berbau agama, atas nama sebuah kelompok intern yang tidak dapat dilontarkan pada kelompok yang lain. Kita dapat saja memilih satu, atau tidak memilih sama sekali. 

Tak seorangpun bisa menghindar kalau ada kekuatiran, atau bahkan sensor, mengenai pidato-pidato yang diadakan orang-orang Yahudi, atau mengenai Yahudi itu sendiri, atau sionisme, atau Israel, kalau ucapan-ucapan yang mula-mula diharuskan diseleksi bahkan dengan satu cara atau cara lainnya tidak diperbolehkan. Untuk mendengarkannya, harus mengetahui, kata orang-orang, dimana mereka berbicara. Dengan adanya sangsi yang diterapkan, sangsi legimitasi, semua pidato-pidato tentang obyek tersebut menjadi dilarang untuk publik, penuh dengan kecurigaan-kecurigaan, akhirnya kita hanya mendengar tentang (diucapkan oleh seorang Yahudi yang mengkritik misalnya sionisme atau sikap-sikap orang Yahudi yang bertindak sama seperti mereka) akan dianggap tidak dapat ditolerir oleh mereka yang mempunyai pembicaraan baik hati, persetujuan antara pidato tersebut dibuat antara orang Yahudi dan bukan orang Yahudi.
 

Bahkan tema "Yahudi" sudah lama dihindari oleh kelompok kiri. Agar dapat diperbolehkan, sebuah pidato yang menggelar tentang sebuah aspek apasaja mengenai Judaisme memang harus disalahkan, artinya untuk memindahkan si pembicara yang dianggap salah (para pengikut nazi dan para simpatisannya dan para antisemitisnya) bagi mereka yang bukan termamsuk golongannya tetapi harus menelannya karena mereka adalah anggota kelompok yang menamakan dirinya sebagai yang salah. Referensi yang besar adalah universal adalah penyiksaan di dalam ruang gas, Auschwitz. Ini kata-kata yang umum dimengerti. Simbol yang dapat melintasi douane tiap negara. Bukalah koran, hari apa saja, anda akan menemukan kata Auschwitz digaris bawahi, dihubungkan dengan apa saja. Koran ini akan menjelaskan semuanya. 

Yah tentu saja, koran tersebut tak membahas apapun. Apa yang terjadi? kalau dengan penolakan yang biasa saya hadapi seperti sesuatu yang simple mengenai konvensional, saya mulai bersikat hati-hati pada realitas yang dinamakan kebebalan yang membosankan, agar diperhatikan dan dimengerti yang disebut edifikasi yang dibuat pertama-tama sebagai sebuah perusahaan industri raksasa dan politik? Kalau dibelakang simbol, saya mencari kejadian-kejadian dimana saya ditantang untuk menerapkan metoda-metoda intelektualitas yang tentunya saya menggunakannya bersamaan dengan dan untuk kesempatan-kesempatan lain? Apakah saya sebuah monter yang nggegirisiyang berdarah dingin, yang pura-pura meneruskan bersikap berfikir di depan tontonan yang tak bisa ditolerir sebagai sebuah horor? Saya tahu ada banyak hal yang kita tidak ada kata-kata yang setara untuk mengungkapkanalias diam. Pernah suatu kali saya lihat di Danang, Vietnam, beberapa anggota GI yang gagah berani dibariskan dengan dua arah beratus mayat orang-orang desa yang dibantai pada saat malam hari saya berada di tengah-tengah kerumunan orang-orang Vietnam sedang melihat kejadian tersebut dengan mulut ternganga. Orang-orang Amerika tertawa-tawa dan mengambil foto-foto, untuk dikirimkan ke rumah. Apa yang harus saya katakan? Bagaimana bersikap? Bagaimana berkomentar? Marilah kita lupakan penglihatan-penglihatan kita kedalam kabut yang lewat. Marilah kita biarkan mereka yang mengingini bertidak atas dasar pemikiran saja, jika mereka ingin mengetahui bagaimana didalam mengapa. Sebagaian tidak mempunyai kekuatan untuk memisahkan emosinya dan yang dihapuskannya demi kegunaannya yang kadang-kadang beku untuk alasan analisa pemikiranyaitu artinya saya bisa mengerti, saya memilih sikap istirahat mereka dan menunggu jawabannya. Sebab memang demikianlah seharusnya, jika mengenai pengambilalihan ucapan-ucapan yang dianggap modern, untuk "mengentengkan", kalau mengentengkan artinya menerapkan aturan-aturan keseragaman untuk kejadian tersebut atau untuk kejadian-kejadian lain. Tetapi ahli sejarah membuat selalu schok kita dengan saksi karena mereka membuat situasi sedemikian rupa seperti peristiwa sehari-hari saja yang unik bagi mereka terutama yang mengalaminya. 

Bilamana halnya mereka benar-benar ingin memberitahukan pada generasi muda apa yang terjadi agar supaya kita "tidak akan pernah lagimengalaminya", harulah memperlihatkan dengan seksama kebenarannya sampai sejelas-jelasnya dengan demikian kita dapat meminimasikannya, membersihkan apa itu deportasi sampai dengan ceritera-ceritera khayalnya yang menutupinya, dan merespons dengan sejelas mungkin pada seluruh pertanyaan-pertanyaan yang tak henti-hentinya muncul. Pastilah ini yang dinamakan hormat terhadap yang menderita. Semua rasa tinggi hati yang tidak seharusnya untuk alasan eksklusif pada pencarian kebenaran yang didalamnya terdapat berbagai macam ketidak pastian, mempunyai alasan politik untuk mengarah lebih banyak lagi pada masa sekarang daripada masa lalu; seharusnya diberlakukan prosedur yang bersifat politik yang menggunakan pada hak yang kurang menguntungkan tentang penderitaan daripada yang lainnya. Sementara itu saya catat bahwa aspek-aspek politik, dan menguasai nolens volennya, polemik yang dikuatirkan. Jadi saya minta agar supaya lebih methodik, kita menundadulu untuk melihat dari segi politik, yah agar supaya kita dapat mempertanyakan kembali dengan lebih seksama tentang ada dan tidaknya penyiksaan secara massal di ruangan gas menurut kejadian-kejadian sejarahnya. 

1 Aspek Sejarah

Ada satu masalah bagi saya yang termasuk manusia jenis simplist dan tak seorangpun mampu menolaknya: memang dulu ada dan sekarangpun masih ada pertikaian-pertikaian yang berbahaya antara para saksi-saksi yang masih hidup yang menjalaninya sendiri, antara pengikut nazi yang dituduh dan diproses didepan pengadilan khusus yang membidanginya dan antara para ahli sejarah yang berusaha membuat sintesa-sintesa tentang sejarah pendeportasian pada pokoknya tentang penempatan-penempatannya, fungsinya dan tentang adanya penyiksaan dengan gas. 

Kita dapat memunculkan sebuah ide dengan membaca ketiga halaman (tentang 667 yang ditulis oleh Olga Wormser-Migot tentang "problema ruang penyiksaan bergas" dengan thesisnya "sistim konsentrasi Nazi" 1933-1945 (6) isinya adalah hanya mengenai Mauthausen dan Ravensbruck; sedangkan thesisnya hanya membicarakan saksi-saksinya yang saling bertentangan dan banyak sekali perbedaan-perbedaan bahwa komandan camp nya "nampak menikmati situasi yang menakutkan tersebut" (p. 540) selama proses dimana penobatan-penobatannya" (tanda petik OW-N) nampak baginya sebagai "sangat khusus" (p. 544, pernyataan yang juga dikukuhkan. 

Berita-berita dari para ahli sejarah ini memang dikhususkan untuk penelitian, sangat menggugah hati Germaine Tillion seorang ethnolog terkenal, yang mengalami masa penyiksaan di Ravensbruk untuk mempertahankan keberadaannya. Beliau telah mengumpulkan (sejak permulaan hari-harinya disana dan setelah kebebasannya) semua yang dapat menjadi data-data dan menggambarkan cara bekerjanya di kamp-kamp konsentrasi tersebut. Dengan cara bekerja keras sedetil-detilnya dan dengan ekstra hati-hati didalam pengolahan metodenya beliau akhirnya berhasil menggubah kembali sebagian sejarah kamp-kamp konsentrasi penyiksaan untuk para wanita (7). Beliau mengupas misalnya bahwa ingatan-ingatan yang masih segar adalah sangat menyesatkan, atau berpindah-pindah dalam waktu dan ruangan. Untuk membangun sebuah ceritera haruslah bahkan seminal mungkin terdiri dari potongan-potongan ingatan yang banyak. Inilah yang sangat menarik kalau beliau dapat memperlihatkan bahwa kamp-kamp penyiksaan gas tak sedikitpun dapat disangkal, terutama bagi para pegawai bekas S.S. di kamp tersebut selama proses-proses pengadilan mereka, dan tanpa memberikan sedikitpun adanya bukti nyata yang tak perlu lagi didiskusikan, sampai sedemikian rupa sehingga tidak memperlihatkannya secara nyata untuk memunculkannya yang jelas sangat detail yang dapat digambarkan di dalam sebuah kamp. Kita mengerti dengan membaca buku yang bahaya ini dan menggetarkan bahwa beliau tidak dapat menggambarkan dengan harus menglengkapi bukti-bukti yang nampak berlawanan dan tentunya benar adanya. Meskipun demikian dilain pihak para ahli sejarah bersatu pendapat dan menganggap penyiksaan dengan gaz ini seperti sebuah mitos saja, ini agak mengganggu. Dengan menyelidiki lebih jauh lagi, kita dapat memperhatikan bahwa ada didalamnya banyak bukti-bukti, yang direkam di Nuremberg dan ditempat-tempat lainnya, tentang kamar-kamar penyiksaan gaz bahwa pada umumnya para ahli sejarah yang paling telitipun dengan ide bahwa kamar-kamar penyiksaan tersebut tidak akan pernah muncul, tidak menganggapnya lagi hari ini seperti sebelum adanya. Direktur negeri Institut Zeitgeschichte di Munich, telah menulis 1960 bahwa tidak "ada pembataian massal orang-orang Yahudi dengan penyiksaan gas" di dalam "Reich yang tua" (Jerman) tetapi dulu memang pernah ada dibeberapa tempat yang dijajah Polandia, yang dinamai dengan Ausch-Birkenau Sobibor, Treblinka, Chelmo dan Belzec (8). Saya rasa disinilah terdapat konsesus pemegang ceritera seperti yang kita kenal biasanya. Beberapa akan berusaha obyektif tidak memasukkan penyiksaan gaz "secara masal" atau penyiksaan gaz "bukan Yahudi", seperti di Dachau dimana jumlah orang Yahudi hanya sedikit. Tetapi surat Broszat berjudul "Keine Versgasung in Dachau", untuk menjawab pada sebuah artikel yang baru saja muncul pada koran yang sama. 

Jika kita setuju dengan thesis dimana kamar-kamar penyiksaan dengan gas hanya berada di bagian Polandia, haruslah kita hapus dari katalog kekejian nazi yang sering digarisbawahi dan bahkan banyak disetujui, di Dachau, Struthof (di Alsasia) Ravensbruck, Mauthausen-Hartheim (9) dan masih banyak lagi. David Rousset dalam halaman-halaman pertamanya pada karyanya yang termashyur Hari-hari kematian kita membicarakan tentang sebuah ruangan penyiksaan di Buchenwald yang didalamnya tak seorangpun berpura-pura mengetahui kalau memang ada (10). Di kamp Dachau, pemerintah lokal pastilah telah menambah dengan keterlambatannya sebuah papan tentang tidak adanya kamar-kamar penyiksaan gas untuk memastikan bahwa tempat ini tak pernah digunakan untuk itu. Germaine Tillion meskipun demikian telah memberikan data ttg M. Albert Fribourg, insinyur kimia, kapten dan anggota misi militer prancis untuk angkatan bersenjata Amerika yang telah mengunjungi Dachau 6 hari setelah pembebasan kamp tanggal 1 april 1945 (pp. 249-25). Beliau mengatakan bahwa tempat ini pasti digunakan untuk kam penyiksaan. Jadi mana yang harus dipercaya? Bagaimana orang-orang yang menyelidiki bidang ini bisa menggunakan dokumen-dokumen, semua nampak meyakinkan pada pandangan pertama yang menyatakan hal-hal yang sangat berlawanan? Dapatkah kita percaya pada "karya-karya yang ada pada pihat kedua? [Yang] menuntut para penulisnya agar lebih sabar, perlu waktu, berhak, karena agar tidak hilang di dalam peristiwa yang berdarah ini, harus menguliti banyak sekali problema-problema yang bukan main sulitnya yang didalamnya banyak sekali yang sudah disalah gunakan"? (11) Didalam masalah manakah kita berada? Penyalah gunaan-penyalah gunaan tersebut semua pengarang-pengarang mengatakan bahwa semuanya ada, tetapi mereka berlawanan pendapat bila untuk mengidentifikasikannya. Untuk mengecek pengetahuan kita tentang perioda-perioda yang mencekam ini, sangat dekat dan juga nampak jauh, kita dapat mengikuti mereka yang banyak sekali mengorbankan diri menggeluti di bidang ini, Leon Poliakov, dengan membaca ini di dalam berita pengantar yang diberikannya pada tahun 1974 dan diterbitkan kembali dalam bentuk klasik Penyingkatan kebencian: (12)

"Jadi banyak hal-hal yang menarik sekali yang harus dicatat. Di satu pihak pemberantasan ras oleh Hitler telah menjadi salah satu mitos yang besar didalam dunia sekarang ini, hari ini masih sulit untuk tidak dihubungakan dari semua posisi politik atau etika yang dihadapkan pada orang-orang Yahudi, bahwa gereja-gereja dan para pemimpin negara atau para mahasiswa di Paris melawannya, atau para penegak susila dan para penulis roman dari seluruh dunia telah menyinggung dengan berbagai caranya masing-masing. Di lain pihak, meskipun dengan perhatian konstant yang diberikan oleh masyarakat pada sejarah perang dunia kedua, meskipun adanya proses hukum Eichmann dan meskipun adanya pembaruan model sejarah yang menceriterakan tentang Hitler itu sendiri para ahli sejarah, orang-orang di lingkungan universitas dan lain-lainnya menjadi kurang tertarik pada sejarah yang sebenarnya yaitu tentang apa yang telah dituliskannya mengenainya dan penolakan-penolakan masyarakat tentangnya demikian pula semua caci maki terhadapnya. Sebagai konsekwensinya pengetahuan-pengetahuan kita tentant solusi akhir tentang orang-orang Yahudi menjadi kurang berkembang sepanjang kedua puluh lima tahun akhir-akhir ini demikian juga mengenai Saint-Barthelemy atau tentang Yunani kuno. 

"Kenapa keterlambatan para peniliti, ditambah kurangnya perhatian masyarakat? Bukankah ini karena rasa bersalah yang disebarkan dimana-mana, bahkan atas nama yang disebut antisemit, sejak th 1945 yang juga dilarang atau dikamuflasekan dengan perkataan-perkataan lain? Ini mungkin atau bahkan ketakukan yang dapat menyensor dengan ketertiban yang ketat (gejala-gejala, untuk para psycholog, yang laten dari dasar hati) dan yang mengoperasikan masalah-masalahnya dan kenapa mereka menjadi begini? [Dapatkah saya menekankan disini "bagaimana" dan "mengapa" ini] Yang nampak sebagai suatu kesaling hubungan antara tidak populernya yang kita bicarakan tadi dan prospekskripsinya kata kalau bukan halnya; dan jadi ini mengarah pada sebuah sensor atau mengarah pada resistensi model seperti ini, tapi diproyeksikan kedalam waktu lampau, yang harus diikutsertakan didalam tendensi untuk tidak memperlambat "ke jelekan masalah ini" dalam sejarah tentang penderitaan para Yahudi."

Tidaklah mengherankan melihat si Leon Poliakov yang sama, yang nampak berdedikasi dalam penelitian-pelitiannya yang baru, lebih jauh mengkaji bagaimana dan mengapa, membuang jauh-jauh "rasa bersalah yang diedarkan dimana-mana" itu dan yang mensensor juga pembicaraan, terdapat diantara para penanda tangan pernyataan 34, dan bahkan berada disalah satu di dalamnya sebagai promotor, seperti banyak dibicarakan mengenai hal-hal yang hangat. Menyenangkan berada diantara sikap yang sama, timbul debat kusir diantara para penulis yang menguasai bidangnya yang mempunyai prinsip yang hampir sama. Apakah mereka tidak berharap dimana pekerjaan mereka membuat karya-karyanya dengan legenda, pernyataan-pernyataan yang salah, penyalahgunaan-penyalahgunaan yang menutupi pernyataan-pernyataan mengenai fakta yang sebenarnya? Mr. Planchais yang pendukung ttg pernyataan para ahli sejarah yang tentunya bersalah dengan menganggap enteng dengan perkataannya: "Bahwa seandainya tidak ada ruang penyiksaan dengan gas disemua kamp-kamp konsentrasi, bahkan bagi beberapa yang menganggap dirinya dapat memperlihatkannya bagi para peziarah atau pada turis adalah sebuah sikap yang dikenali kembali oleh para spesialis dan para saksi langsung." Itu tidak benar; kecuali Mr. Planchais tidak diberitahu tentang adanya kesatuan-kesatuan atau beliau bersikap diam mengenainya.

Dan jika tendensi penelitian saat ini dikonfirmasi oleh ke 34 yang tidak mengetahui debat yang dibicarakan diatas sebetulnya untuk mendorong kearah Timur yang merupakan simbol-simbol pembunuhan masal, dengan memperkenalkan sesuatu yang berbeda bahwa ini tidak pernah dikenal dalam administrasi Jerman antara kamp-kamp "penyembelihan" dan kamp-kamp "pembunuhan masal di dalam ruang bergas" (hanya kata-kata ini yang secara historis dinyatakan syah) jadi apakah benar-benar tidak syah mempunyai keinginan untuk meyakinkan bahwa kali ini dokumen-dokumen tersebut tidak dipalsukan, bahwa bukti-bukti tidak terkontaminasi kesalahan-kesalahan, bahwa pengakuan-pengakuan yang bersifat yuridis berlangsung dengan pernyataan dari dasar hati yang terkontrol, bahwa kita akhirnya dapat memberesinya dengan teratur dan serius dalam kritik yang khusus penuh perhatian yang berkisar pada sebuah dokumentasi dimana kebenaran nampak di obrak-abrik, bahwa akhirnya kita menguasainya artinya menggunakan sebuah metoda dengan benar untuk mendiskriminasikan antara bukti-bukti yang salah sehubungan dengan kamar-kamar penyiksaan dalam kamp-kamp di Barat dan yang lain-lainnya, yang sering darisananya identik sehubungan dengan kamp-kamp di Timur? Bagaimanakah kita dapat menekan untuk mempertanyakan kembali mengenai bagaimana cara penyelesaian di Pengadilan Nuremberg, (13) sebuah pengadilan yang status aslinya adalah bahwa "tidak akan dihubungkan dengan peraturan-peraturan teknisnya bila dihubungkan dengan administrasi saksi-saksi", bahwa "tidak diharuskan bilamana memang dilaporkan bukti nyata dari kejadian-kejadian umum yang terkenal tapi [bahwa ini] semuanya dipegang sebagai fakta yang pasti" (14). Bagaimanakah kita dapat menghindari beberapa pertanyaan mengenai nilai dari dokumentasi-dokumentasi yang diproduksi oleh Uni Sovyet? "Setelah pembebasan kamp Auschwitz komisi luar biasa Negara Unisovyet untuk pengamatan tindak kriminal Jerman, yang dipimpin oleh Jendral dr. Dimitri J. Koudriavtcev bekerja dengan cepat" (15). Dalam periode telak stalinisme ini , judul yang paling bagus dan berglorius ttg para juri unisovyet selalu masih berada di lingkungan pengadilan di Mosko. Hanya terdapat lebih sedikit jumlahnya dari pada di Nuremberg juri-juri dari Unisovyet yang berhasil untuk mengangkat kembali masalah nazi yang bertanggung jawab terhadap pemusnahan para pimpinan Polandia di Katyn, orang-orang yang sudah diberitahu nampak siap untuk memberikan kepercayaan pada orang-orang Unisovyet dan pada pihak Polandia dimana antisemit yang terkenal menggaranti kejujuran demikian juga mengaggap bahwa antisemitisme orang orang nazi menggaranti sebaliknya. Sampai sejauh manakah keseriusan hal ini?

[Melampau pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut kejadian tersebut, tidak adakah bukti-bukti yang lainnya yang harus dipikirkan kembali? "Semua yang berbau sejarah -- kata Paul Veyne -- disisi satu tergantung pada jenis masalah yang ada, dipihak lain tergantung pada dokumen-dokumen yang tersedia. Dan kalau mengenai bentuk sejarah ini tersendat atau bahkan terhenti, itu harusnya kadang-kadang karena masalah dokumen-dokumen kadang-kadang karena masalah yang sudah menulang belulang. Atau pengalaman menunjukkan bahwa masalah yang sudah mendingin ini selalu muncul kembali lebih awal daripada dikarenakan habisnya dokumen-dokumen yang ada artinya pada saat perihal dokumentasinya kurang memenuhi syarat, selalu ada masalah masalah yang tak terpikirkan." (16)

Nampaknya bagi saya Poliakov, dalam alÈnia yang disebutkan diatas menggambarkan sebuah suasana yang mirip pada sebuah "masalah sejarah yang terhenti/terblokir." (17) Kita bisa membeberkan mengenai alasan-alasannya -- dilihat dari segi sejarah -- mengenai pemblokiran ini atau katakanlah lebih lanjut mengenai immobilisasi jalannya sejarah begitu setelah perang yang merupakan periode restrukturasi material ideologi. Haruslah dibicarakan suasana pada perioda tersebut, monopoli yang menggerogoti orang-orang komunis dan teman-temannya masing-masing yang seperjalanan yang berpartisipasi dalam bentuk perang tersebut dan pada kelompok Pembela Bangsa (Resistance) dengan masalah teror-terornya dan kelaparan yang menyertainya atas nama pembersihan. Bacalah atau bacalah kembali Tangkai dan gandum dan Surat-surat pada direktur Pembela Bangsa dengan pengarangnya Jean Paulhan yang bekas anggota Pembela Bangsa dan terutama karena beliau mempunyai jiwa kritis (18).

Kesamaan pendapat yang bengis ini saya rasa tanpa ragu sedikitpun, seperti yang saya percayai mengenainya dalam waktu yang lama sekali, bahwa kita mempunyai satu subyek yang sama yaitu mengenai politik pembunuhan oleh orang-orang nazi dengan banyaknya nara sumber, jumlah dan luasnya dokumentasi dan berbagai macam informasi yang dapat diandalkan. "Banyaknya bukti" judul sebuah artikel dari George Wellers, penyelidik dibidang ini.(19). Francois Delpech, yang menjelaskan dengan baik "kebenaran diatas "solusi final"" (20) membicarakan tentang "multiplikasi bukti-bukti, dokumen-dokumen dan segala macam hasil-hasil karya yang bukan main banyaknya ." Ini tidak lain hanyalah pendapat dari salah satu pakar, Leon Poliakov: "Hanya, kampanye eskterminasi Yahudi masih tinggal, sehubungan dengan konsepsinya, seperti ini dibanding mengenai aspek-aspek penting lainnya, tersungkur dalam awan yang gelap. Kesimpulan-kesimpulan dan pertimbangan psikologis, uraian-uraian dari tangan ketiga atau keempat memungkinkan bagi kita untuk membentuk kembali kemajuan dengan banyak kesamaan yang patut diperhitungkan. Sementata itu beberapa detail masih belum bisa diketahui untuk selamanya. Sehubungan dengan konsepsi dalam arti yang sebenarnya sesuai rencana pemusnahan masal, ketiga atau keempat bintang filmnya bunuh diri pada bulan mei 1945. Tak satu dokumenpun yang tinggal, dan mungkin tidak pernah ada. Begitulah seperti rahasia para pemimpin Reich ke III, yang sangat pembohong dan sinis yang pada kesempatan lain menutupi tindak kriminal utama mereka." (21) Dengan subyek lain apakah kita dapat menyenangkan aspek psikologis dan uraian tangan ketiga atau keempat untuk menumbuhkan harga yang tinggi mengenai rekonstitusi yang bisa dipercayai ini? Tidakkah kelihatan bahkan seperti sebuah ketidak pastian psykologik pada kalimat terakhir yang telah diuraikan diatas? Saya tidak bisa memuaskan hanya dengan semacam pernyataan ini. Hal ini hanya seperti berhenti di padang pasir: saya tidak mengatakan bahwa pendapat Mr. Poliakov salah atau bahwa beliau benar tetapi sepertinya beliau mengarahkan kita untuk membuat sebuah hipotesa --hipotesa atau bahwa beliau memberitahukan kita kelanjutannya dari kesimpulan-kesimpulan. Hipotesa-hipotesa itu jadi harus kita analisa dengan menggunakan cara-cara lain karena kata orang tidak ada dokumen-dokumen jelaslah sulit untuk mempercayai seperti adanya kalau kita mempunyai sumber-sumber tentang berlangsungnya mesin administratif Jerman. 

Meskipun demikian ini sudah berkembang maju, sejajar dengan beragai institusi-institusi, sebuah perguruan yang lain dari biasanya yang dikatakan pembaharuan, lagipula cukup beragam, yang didalamnya terdapat kesan umum yg nampak bagi saya suatu keharusan terhadap kejadian tersebut bahwa sebagian gambaran yang kita buat tentang Jerman Nazi datang dari kanan yang merupakan cara berpropaganda perang saudara, propaganda yang tidak serius dari kenyataan seperti kepunyaan musuhnya yang diperanginya. Tak seorangpun dapat mengatakan bahwa propaganda itu memang bisa ada, bahwa itu hanyalah merupakan aspek kebohongan belaka yang diberi karakter sedemikian rupa. "Dunia kebebasan" sudah menjadi kebiasaan kita, pada kesempatan perang tingkat tinggi ini, mengenai kampanye perang kimia yang efisien, perang Aljasair, operasi C.I.A., masalah Indocina dsb. Kita dapat memberikan contoh-contoh lainnya terus menerus (22). Setiap orang tahu ini tetapi mungkin tidak sadar bahwa efek-efek dari sebuah propaganda tidak hilang seluruhnya setelah kejadian benar-benar terwujudkan yang tentunya akan menambah masalah lagi. Saya sudah lama berpropaganda bahwa hasil dari perang Aljasair menimbulkan satu juta kematian sampai dengan waktu yang dekat ini dimana beberapa teman yang lebih mengetahui perihalnya memberitahu saya dengan hati terbuka bahwa penelitian yang serius memberikan angka antara sepertiga dan setengahnya dari apa yang saya ketahui, dengan penuh kearifan dalam propaganda ttg Aljasair. Mengenai Nazi Jerman tak seorangpun terlibat untuk tidak membatasi dengan angka pasti apakah itu propaganda, pendaya gunaan saksi-saksi, pernyataan-pernyataan seperti dongeng yang diresmikan dan yang menyibak kejadian-kejadian yang dapat dibuktikan. Kerja ini toch sudah dikerjakan pada saat perang dunia kesatu dan dapat dipergunakan sebagai model. (23)

Bukan saatnya untuk bersilat lidah tentang subyek ini secara tuntas. Saya bukan ahli sejarah tentang Jerman tetapi problemnya adalah justru bahwa aliran ini tidak dapat dikenali, bahwa keberadaannya dibunuh oleh mas media. Perkara Faurisson nampak justru seperti semacam cukilan perguruan pembaharuan lagipula tergesa-gesa dan tidak disangka-sangka bahwa hal ini dicegah sejak lama. Itu harus sedikit mengenalinya untuk bisa mengerti kritik dari Francois Delpech yang ditujukannya:

"Pembaharuan" menggunakan metode-metode kuno yang bersifat polemik dimana tidak ada lagi kecanggihannya untuk diperlihatkanmaksudnya adalah hyperkritik. Cara-carnya terdiri dari: mencari sebanyak-banyak bacaan yang sangat luas jumlahnya, yang tentunya tidak seimbang, yang isinya mengenai pembunuhan-pembunuhan jaman Nazi, kesalahan-kesalahan atau melebih-lebihkan fakta yang naik sedemikian rupa dan dipikirkan terus menerus untuk membuang kecurigaan tentang keseluruhan dan menghindari keseluruhannya dengan mengkotak-kotak.

"Ada kalanya merupakan waktu yang baik dimana para ahli sejarah mengungkapkan kritik yang berlebih-lebihan dan mengkongfirmasikan betul atau mungkin semuanya ditekankan oleh dua sumber bebas dan sumber jelas dibawah penanganan analisa sebelumnya? Mereka menerimanya dengan lapang dada bahkan berharap obyektif dan mempertanyakan kembali apakah semuanya itu masuk akal dan dibuat berdasarkan argumen yang serius. Seperti bukan halnya sekarang dalam kampanye yang bertendensi untuk tidak meyakini realitas holocauste. Saat ini sangatlah sulit untuk menjawab pada hyperkritik karena kita cenderung terbenam dalam detail dan kehilangan gambaran keseluruhan".

Kita dapat dengan berprinsip menjawab bahwa perihal hiperkritik sangatlah jarang digunakan karena sifat yang tidak stabil dan bahkan dengan kata lain berlawanan. Kalau seperti yang dikatakan dalam Robert, ini adalah kritik yang teliti [sebuah] latihan yang sistimatik dalam keraguan", disana benar-benar tidak ada pembuktian kembali. Jadi Descartes adalah seorang hyperkritik. Kalau kita ingin mengatakan bahwa kritik bukan lagi kritik, bahwa keraguan bukanlah keraguan, karena menghindari kepastian bukanlah sebuah keraguan tetapi kepastian, maka kata tidak lagi mempunyai arti. Tapi marilah kita lewati dulu. 

Kita akan serahkan pada para ahli sejarah gambaran naif tentang asal-usul kata (deontologi) dari koran, dengan sejarah dari dua sumber independen yang terbelah. Tak seorangpun yang bekerja dengan cara ini. Ada sumber yang baik ada pula yang jelek, seninya adalah bagaimana mengukurnya, karena kita tentunya tak pernah dapat meyankinkan diri sendiri bahwa dua sumber adalah independ dari satu ke lainnya. Terutama saya menghargai "dibawah pengawasan analisa selanjutnya". Selanjutnya pada apa? Bukankan dengan pintu terbuka untuk segala konsekwensi, kalau pengalaman verifikasi terlambat, atau tercebak dalam ketidak mungkinan? Marilah kita catat juga kejujuran yang isinya untuk mengucapkan "obyektifitas-obyektifitas dan mempertanyakan kembali" yang dibangun berdasarkan argumen-arumen serius". Kitapun dapat percaya bahwa sejarahwan yang bekerja untuk menyingkirkan keraguan-keraguan akan menghasilkan bahwa argumen-argumen Faurisson tidaklah bersungguh-sungguh, bahwa argumen-argumen tersebut tak mampu untuk diteliti. "Seperti ini halnya", katanya dengan cara gandanya yang definitif, dan menambahkan bahwa kita bertaruh untuk "tenggelam dalam detail". Jadi begitulah sebagian dari kolega-koleganya terpuruk dalam sebuah pengangguran karena telah bersalah tenggelam dalam detail-detail. Seandainya kita tahu bahwa hyperkritik sangat berguna untuk menyelamatkan ketenggelaman yang mana kita tidak akan ragu-ragu lagi untuk menghapuskan racun. 

Yang semakin sulit dimengerti, bagi siapa saja yang ragu-ragu mengenainya, adalah -- antara jumlah kejadiannya yang banyak dan keumuman cara penyajian -- sempitnya sumber-sumbernya, kalau kita akan memisahkan saksi-saksi yang tidak melihatnya tapi yang mendengar nya. Sangatlah mengherankan untuk dicatat bahwa bagian utama adalah pengakuan-pengakuan masa lampu didepan pengadilan yang dihubungkan dengan pimpinan-pimpinan kamp Jerman. Bila kita mau sedikit saja berimaginasi mengenai situasi orang-orang yang pernah menjalaninya, berjuang diantara tangan para pecundangnya, sebuah permainan kecil atau kebenaran dan kebohongan adalah elemen-elemen dasar dari taktik manusia untuk dapat hidup, kita tidak akan mengatakan siap untuk mengambil pernyataan-pernyataanya hanya untuk alasan uang. Tetapi mana yang harus diambil dan mana yang harus dilewati begitu saja? Tidak ada penelitian yang tuntas mengenai proses-proses yang dibuat untuk para penanggung jawab nazi di Jerman, di Polandia, di Unisovyet, di Prancis dsb. Semua orang tidak dapat pergi mencari arsip-arsip tetapi setiap orang dapat memberikan jiwa kritisnya dengan membaca pengakuan-pengakuan dosa Hoss, salah satu komandan Auschwich dengan mengangkat kembali ketidak masuk akalannya dan keanehan-keanehannya dengan situasinya dimana dia menuliskannya di penjara dengan bantuan hakim polandia sebelum hukumannya, dan sepanjang lorong terowongan, tiang gantungan. Demikianlah sebuah latihan kecil yang kritis mengenai semuanya dan yang benar-benar sehat (24).

Dokumen-dokumen yang lain yang membeberkan saksi-saksi, dengan tidak sadar atau secara kebetulan; yang paling terkenal adalah Gerstein, Kremer, Nyiszli, dsb. Bukan giliran saya untuk membicarakan hal yang menarik ini. Saya katakan bahwa banyak sekali keanehan, yang tentunya terkenal dan banyak penulis-penulis menuliskan thesis-thesisnya masing-masing tentang kesaksian-kesaksiannya dan bahwa mereka melengkapinya dengan penjelasan-penjelasan yang saya rasa bisa didiskusikan, maksudnya bahwa kita harus bisa mendiskusikannya. Ini bagian penting dari debat yang benar-benar tak pernah terjadi (25). 

Elemen-elemen baru, sesuai dengan sifatnya dalam dokumen sangatlah jarang. Walaupun demikian kata salah seorang pengarang pembaharuan amerika A.R. Butz (26) bahwa mereka petugas-petugas penerangan (spionase) amerika mempunyai, dalam arsip-arsip mereka, gambar-gambar yang diambil dari udara yang difoto pada tahun 1944, dengan ketinggian yang rendah diatas komplex Auschwitz. Para peninjau C.I.A. telah mempublikasikan photo-photo tersebut satu seri yang bertujuan untuk melawan elemen-elemen bersejarah yang dilengkapi oleh komisi pemberi angket Polandia (27). Foto-foto negative ini bertanggal 4 april, 26 Juni, 25 september, artinya perioda, kalau saya bereferensi pada Leon Poliakov, (28) dimana pembakaran mencapai angka-angka yang paling tinggi yaitu antara 12 000 sampai dengan 15 000 setiap hari di bulan mei-juni dan bahkan 22 000 menurut kesaksian Dr. Robert Levy (29). Foto-foto tersebut memperlihatkan gunungan abu disekitarnya. Tidak ada kerumunan manusia, tidak ada gerakan yang nampak bahkan tak ada aktivitas. Suatu kali kita melihat sebuah kelompok orang hukuman didekat sebuah kereta api tak jauh dari pembakaran tersebut. Ditambah dengan keterangan: "Meskipun orang-orang yang masih bisa mempertahankan hidupnya ingat bahwa kukus api keluar secara terus menerus dari tungku pembakaran dan bahwa semuanya itu tampak nyata hanya beberapa kilometer, gambar-gambar tersebut tidak memberikan satu bukti yang positif mengenainya" (p. 11). Sisanya dapat dikenali. Kedua pengkaji/penelaah yang menguasai naskah polandia ditangannya, tak berpikir sedikitpun pada apapun yang bisa mengurangi kepercayaannya. Mereka hanya berusaha mengenali foto-foto dengan elemen-elemen informasinya tetapi anehnya foto-foto tersebut tak membuahkan apapun. Lebih jauh lagi kita dapat mengatakan bahwa foto-foto tersebut tidak menguatkan yang ditulis mengenai pengunaan pembakaran-pembakara mayat. Tanpa harus menjadi seorang penganut yang ketat dari hiperkritik, kita dapat berharap bahwa kontradiksi seperti ini tidak hanya dibiarkan seperti apa adanya. 

Kalau beberapa orang cukup puas dengan data-data yang ada, yang lain-lainnya nampak diyakinkan bahwa masih ada lagi hal-hal lain yang perlu ditemukan. Dengan demikian kita mengetahui dalam Le Monde bahwa presiden Carter telah menunujuk suatu komisi khusus "dengan tujuan untuk mengumpulkan bukti tentang pembunuhan massal orang-orang Yahudi pada Perang Dunia ke Dua", bahwa komisi spesial ini diprakarsai oleh Elie Wiesel (bekas orang pengasingan Auschwitz), bahwa komisi spesial ini telah mengirimkan sebuah delegasi yang terdiri dari 44 anggota ke Polandia, ke Unisovyet dan ke Israel, bahwa di Mosko mereka bertemu dengan bekas jaksa Nuremberg yang akhirnya menjadi jaksa agung di Unisovyet: "Lagipula menurut Elie Wiesel, itulah pertemuan-pertemuannyanya dengan Jaksa Agung Roman Rudenko yang memberikan perhatiannya, sebagai isi obyektifitas kedatangannya itu. Memang orang-orang Unisovyet yang paling banyak mempunyai arsip-arsip mengenai kamp-kamp pemusnahan (misinya telah membebaskan Auschwitz, Treblinka, Majdanek dsb). Sampai sekarang para peneliti barat tidak dapat memperoleh data-data mengenainya. Sebagai terusan dari pertemuan tersebut, anggota-anggota komisi amerika berharap bahwa Orang-orang sovyet memberikan arsip-arsipnya (30).

II. Cuacanya mendung 

Saya harus membagikan pada para pembaca keyakinan-keyakinan bahwa penelitian yang singkat mengenai arsip yang besar tersebut dapat memberi semangat pada saya. Sendiri, pasti dan duduk dengan serius: kita dapat meragukan bahwa hal-halnya terjadi seperti ini. Versi pemusnahan seperti yang sudah dijelaskan dalam pernyataan-pernyataan para ahli sejarah, dalam artikelnya Francois Delpech, yang mengambil lagi dari Poliakov dan banyak sekali buku, dimana semuanya itu memberikan kembali pekerjaan berat yang tergesa-gesa, tanpa termasuk beberapa bagian yang sudah diambil, dari Pengadilan militer antarnegara Nuremberg, versi itu yang mempunyai semua karakter sebuah nuansa universal nampak bagi saya banyak sekali kelemahan-kelemahannya. Versi ini memberikan gambaran sebuah hipotesa yang masuk akal dalam penampilannya, yang dilengkapi dengan dokumen-dokumen yang diinterprestasikan dengan sangat selektif. Kita tidak cukup berwaspada bahwa interprestasi-interprestasi lainnya juga mungkin terjadi, tanpa mengagetkan alasanya. Versi tentang hal-hal tersebut menimbulkan banyak pertanyaan yang tak terjawab untuk dapat dianggap bagi mereka yang mempunyai darah dingin agar dapat diterima secara difinitif. Untuk selanjutnya, saya tidak tahu. Adakah kamar-kamar bergas di Auschwitz, dan ditempat lain-lainnya? Faurisson dan lain-lainnya berpendapat bahwa hal itu tidak ada. Saya tahu argumentasi dari mereka masing-masing, saya tahu opini mereka yang berlawanan, saya tak sanggup untuk memutuskan. Karena akhirnya, meskipun kita dapat meyakinkan diri sendiri bahwa tidaklah mungkin bahwa hal-halnya terjadi seperti yang dikatakan para saksi-saksi yang mempunyai nilai kurang meyakinkan, dapat saja terjadi hal lainnya, dengan ritme lebih lambat, dan tingkat lebih sedikit. Saya tidak tahu bagaimana, dengan sadar, jika saya dapat dalam keadaannya yang sekarang penelitian-penelitian tsb membenahinya. Saya rasa itu adalah tugas sebuah generasi para ahli sejarah profesional yang akan datang.

Dulu ada pemusnahan dan kematian yang jumlahnya besar sekali. Angka-angka yang diberikan hanyalah perkiraan-perkiraan sederhana, dan ketidak setujuan mengenai hal-hal ini sangatlah penting. Dengan kepastian bahwa sebagian besar penggiringan massal orang-orang Yahudi telah disiksa dikamar gas, tak pernah ada penelitian yang serius mengenai apa yang telah terjadi bagi mereka setelah keberangkatannya secara global. Bahkan angka-angka penggiringan tersebut hanya dapat diperoleh dengan angka yang sangat serabutan (tidak tepat). Kita dapat tahu misalnya bahwa sebuah institusi prancis menolak mempublikasikannya. Untuk negara-negara yang lainnya, bahkan tidak dapat diketahui kalau hasil-hasil angka tersebut diperbandingkan. Tentunya ada penyiksaan dikamar gas yang bersifat rekaan belaka, tetapi mengenai metoda-metoda industri pemusnahan tidak diberlakukan dengan cara yang tidak dapat menja wab pada semua pertanyaan yang diajukan, dilain konteks orang berhak mengajukan pertanyaan mengenai bagaimana berlangsungnya fungsi semua perusahaan-perusahaan industri. Itulah yang saya sebut bagaimana di dalam mengapa (31). Semuanya itu mengantar pada serangkaian keraguan yang laten, yang meliputi tetapi yang melampaui hanya satu pertanyaan adanya kamar-kamar penyiksaan bergas. Kalau saja anda ini mengenali kembali saya mengenai hak untuk mengetahui, bagi saya dan yang lain-lainnya, harusnya tidak ada halangan-halangan, tidak memaksa sebelumnya pada angket-angket yang seharusnya suatu hari dapat menghilangkan kabut seperti yang dibicarakan oleh Poliakov. Banyak teman-teman saya yang ketakutan. Bahwa dikehendaki maupun tidak, kata mereka, meskipun dengan motivasi-motivasi yang bagus, mengajukan pertanyaan seperti itu kembali pada mempertanyakan kembali adanya pemusnahan massal bergas, memberikan argumen-argumen pada para penentang kaum Yahudi dan membantu kaum nasionalis. Lagipula, demikian kata yang paling sedih melihat ketenangan saya terganggu, kamu sendiri jadi seperti penentang kaum Yahudi. 

Suatu tanggung jawab yang berat, memang dengan resiko tinggi, kalau pendapat mereka benar. Apa yang dapat kita kerjakan dengan desas-desus, perubahan fakta yang sering karena tersinggung, penghianatan dimana berbagai perasaan bercampur aduk? Saya bukan macam orang yang mencari pengadilan; saya tak ingin bertengkar, saya tidak menghargai mereka yang suka mencaci-maki hanya untuk agar uang mereka kembali pada masing-masing harganya. Saya hanya mempunyai perlindungan dari mereka yang mempunyai rasa yang baik bagi orang-orang lainnya, bahwa kepastian hanyalah perbedaan pendapat yang dapat dipadamkan dengan sedikit keinginan yang baik, dan terutama keyakinan dimana kita dapat hidup bisa didapat dengan mendukung perselisihan, bahkan dengan orang yang paling dekatpun. Pada akhirnya, orang-orang yang satu generasi politik dengan saya, selalu dapat setuju mengenai semuanya. Masalahnya tidak lagi menjadi bersifat pribadi, tapi jika dipaksa, tulisan-tulisan saya akhirnya dapat menjawab saya (32). Saya buang jauh-jauh juga ide mereka bahwa saya dapat memberikan argumen-argumen anti Yahudi: orang-orang tersebut tak membutuhkannya. Mereka mempunyai tradisi kuat yang salah, kebohongan dan perusakan. Cukup sudah. Membantu kaum nasionalis bahkan kebalikannya, perlu diuji. Mula-mula perlu dicatat bahwa ini hanyalah suatu pertolongan langsung. Pada saat persoalan Faurisson muncul pada halaman pertama di koran-koran, menteri-menteri dan anggota DPR yang pro dengan Giscard diantara sekian banyak merekalah yang paling agresif. Di pihak lain, mereka yang tadinya pro dengan de Gaulle atau yang sementara pro, dan jumlahnya yang banyak sekali, menganggap mungkin bahwa keabsahan politik sekarang mengambil sumber-sumbernya pada Liberation, masa dimana semua kesalahan ditujukan pada Jerman. Tidak bisa dilihat apa yang bisa mereka buat dengan jalan pembaharuan ini. Jika lebih ke kanan, bisa ditemui simpatisan Petain yang juga menyalahkan Jerman atas semua kesalahan agar mereka dapat mengangkat kembali para sukarelawan-sukarelawan mereka. Masih kanan Fasist dan konglomerat yang disebut "kanan baru". Saya serahkan pada yang lainnya untuk hati-hati menentukan kalau inspirasi-insipirasinya adalah serigala yang berbaju domba, atau hanya kaum fasist lama yang menata diri. Nampaknya mereka punya akar sama dari sumber Hitler tapi hanya kesempatan-kesempatan mereka menang dalam politik menempatkan mereka dalam modernisme yang mengurungkan niat mereka menjadi seperti penerus generasi nazi. Dan memang staff kepolisian (headquarters) dipersiapkan selalu untuk perang terakhir, kaum-anti fasist hanya siap untuk memerangi bentuk-bentuk yang hilang. Apa yang tersisa? Divisi Charlemagne lama? Beberapa pengagum Furer? Mereka tidak punya andil politik. Tak satupun pertolongan mencegah hantu-hantu tersebut untuk menyelesaikan peristirahatan mereka. 

Marilah kita kurangi pertanyaan pada artikulasi sentralnya: mengambil kejahatan pokok dari katalog kemaluan-kemaluan nazi akan menjadi seperti merehabilitasi Reich ke III atau sama saja menjadikannya sedang mode pembicaraan, menjadikannya dapat dibandingkan dengan rezim-rezim politik lainnya. Ini mengarah pada campuran yang sangat heterogen: diharapkan pada para pengarang/penulis untuk mempertanyakan kembali adanya kamar-kamar bergaz mempertanyakan kembali semua kengerian-kengerian lainnya dengan lebih baik dan lebih dapat disetujui. Ini hanyalah cara polemik. Bagi mereka yang ingin melawan merebaknya kuman pes untuk tidak lagi melihatnya, semua pertanyaan adalah untuk menghakimi cara yang baik: mengumpulkan semua ceritera-ceritera yang mengerikan, dengan resiko dianggap sebagai melebih-lebihkan atau bahkan karangan belaka, atau menyelesaikan masalahnya dengan sebuah serentetan kebenaran yang sulit dihindari, mungkin kurang menarik untuk diimaginasikan tapi tak seorangpun dapat membantahnya. Disini saya catat dengan penuh keheranan bahwa tak satupun literatur yang khusus membidanginya tidak memberikan perhatiannya sesuatu yang mana saya sering dengar beribu kali: sabun yang dibuat dari mayat orang-orang Yahudi. Bahkan dapat dikenali sabun-sabun tersebut. Saya akui saya dapat bernafas lega bahwa ceritera-ceritera itu hanyalah salah satu obyek yang menjijikkan karangan manusia saja, seperti ceritera paku-paku dari paku suci, bulu-bulu dari janggut nabi, gigi budha, yang saya lihat disana-sini.

Saya perhatikan juga salah satu dari ketiga puluh empat sejarahwan penanda tangan, E. Le Roy Ladurie, dengan mengambil kembali angka-angka yang sudah dibuat oleh seorang demograf sovyet yang tidak conformist yang memotong pada kaum pro-stalin defisit bersih 17 juta manusia, membawa kelegaan: dengan mengenyahkan jumlah fantastis dan cukup susah dipercaya seperti mereka dari Soljenitsyne (60 Juta), beliau melingkari kejadiannya, beliau menolong untuk menjadikannya lebih jelas, dan beliau memberikan lebih banyak sebuah dasar yang lebih banyak menjadi mungkin dan nampak pada sebuah hukuman, pada sebuah evaluasi moral dan politik. Tak seorangpun, sejauh yang saya pikir tentang masalah ini, menuduh Le Roy Ladurie menginginkan sedemikian rupa "menjadikankan mode pembicaraan" simpatisan stalin tidak juga merehabilitasikannya. Lagipula diketahui bahwa beliau menyembuhkannya. Sebaliknya nampak bahwa ini merupakan suatu bagian yang tidak dapat disanggah, dan lagi jauh menggetarkan dari tindakannya ini, dalam sebuah proses yang tinggal untuk memperdalamnya/belajar lagi seratus persen, karena pendahulu-pendahulu Khrouchtchev sudah menyerah mengenainya. Jadi dua berat, dua ukuran? Saya rasa tidak. Perbedaannya adalah mengenai apa yang diambil kembali dari Le Roy Ladruie adalah mengenai seorang yang tak conformis sovyetik dimana diharapkan bahwa beliau dianggap seperti Soljenitsyne, yang ditambahkannya. Cara bahwa beliau memotong-motongnya menjadi estimasi-estimasi yang lancar dirasakan seperti sebuah bukti bahwa problemnya yang utama yaitu kebenaran. Pernyataan-pernyataan kaum pembaharuan mengenai kamar-kamar bergaz dan angka-angkanya, yang dengan korelatif terkurangi, korban-korban deportasi umumnya tidaklah diikut aktifkan pada sebuah perhatian yang jernih dari kenyataan. Diperkirakan hal-hal tersebut sebagai intrumen-instumen yang sederhana, yang hanya menggunakan pengakuan yang dibuat-buat, kekurangan-kekurangan dokumentasi atau pengekpoatasian karakter ketidak tahuan angka-angka yang biasanya dinaikkan. (Diketahui bahwa angka enam juta adalah sebuah estimasi keluaran yang berkarakter ilmiah dan yang masih dapat didiskusikan antara para pemegang-pemegang dari yang punya tendensi sejarah; ada, dengan cara metoda-metoda yang sama, estimasi-estimasi yang jelas lebih tinggi dan yang lain-lainnya jelas lebih jauh lebih rendah. Tak ada alasan untuk menyatakan, seperti pada beberapa yang menjalaninya, bahwa tak pernah diketahui tentangnya, selama keseluruhan arsip-arsipnya tidak akan diobrak-abrik. Ini jauh dari permasalahannya). Ditolak kepercayaan dari mereka ka rena dengan memilah-milah jumlah korban-korban, mereka nampak mengantongi keuntungan politik sementara itu si penolak conformist sovyetik yang membuat kerja yang sama nampak kehilangan keuntungan politik. Hal seperti ini nampak meyakinkan bagi saya kalau ini merupakan sebuah golongan kanan yang, bergerak dibawah tanah, mencari dengan menyalahkan diri hukuman moral yang didalamnya penganut nazi merupakan secara universal sebagai obyek. Bahwa beberapa individu-individu maupun kelompok-kelompok mempertontonkan semacam cara hubungan dualistik, ini tidak hanya mungkin tapi kemungkinan besar terjadi. Ada diantara para penulis kaum pembaharuan (saya katakan bahwa "perguruan" ini adalah dulunya anormal), orang-orang yang ideologinya adalah nazi. Ada juga yang diantaranya bukan nazi. Tetapi perihal ini harus kita lewati dulu kalau kita mau hati-hati bahwa kriteria dari kredibilitas politik sebuah pernyataan tidak secara kebetulan berhubungan dengan kriteria dari kebenaran realitas-realitasnya. Untuk menyelesaikan dengan contoh tersebut, saya akan menunjukkan bahwa Le Roy Ladurie tentunya tidak punya cara-cara untuk memeriksa olehnya sendiri kata-kata demograf sovyetik tersebut, dan beliau tidak berpura-pura dalam hal ini; beliau hanya mengeksposikan kata-kata tersebut bahkan dengan mendiskusikan dari sini probabilitas bahwa kata-kata tersebut diharapkan benar, karena baik beliau maupun si penolak conformist tidak memperoleh keuntungan darinya. Tetapi pada dasarnya kita semua dalam keadaan ketidak mungkinan untuk mengetahui kalau yang dikatakan adalah benar adanya. Kita akan saling bertukar estimasi model sekarang yang kita punyai di kepala untuk mengaplikasikan yang diajukan oleh Le Roy Ladurie, dikarenakan kriteria ketertarikan politik dari pengarangnya: tentu saja ini sangat tak jelas dan, pandangan yang kedua kita hanya akan menerima angka ini sebagai pendahuluan saja, sambil menungggu yang lebih baik. Tetapi kita tidak dapat membuat peraturan hanya dengan menerima sebuah pernyataan kalau kita hanya dapat dibujuk bahwa penulisnya tidak mempunyai satu tendensi politikpun untuk dinyatakannya. Hal ini akan kembali untuk menolak, seperti salah, semua pernyataan yang menolong pandangan yang sudah disusun. Kenyataanya adalah jauh lebih tidak pasti, bahkan tanpa memaksakan pada realitasnya bahwa kita tidak selalu mengukurnya dengan baik cara dimana seseorang mengerti ketertarikan-ketertarikan politiknya sendiri-sendiri. Saya pernah punya beberapa percakapan yang aneh di Aljasair, setelah kemerdekaannya, dengan orang-orang yang hanya mengerti bahwa saya mengkritik dengan keras politiknya De Gaulle: bagi mereka, bahwa seorang prancis yang memilih ketertarikannya tentang pilihan politiknya dalam pembicaraan tentang kemerdekaan aljasair telah menjadi pengkhianat pada Prancis dan perlu dihukum, sepeti mereka menghukum para pengkhiat Aljasair. 

Propaganda-propaganda menimbulkan para anti-propaganda, dan orang kehilangan pendiriannya (sekarang orang mengatakan kredibilitasnya) untuk saling menyalahkan satu sama lain, atas nama kebutuhannya pribadi yang pada asalnya berubah-ubah. Bagi beberapa orang tertentu dan bagi saya, ke benaran adalah satu-satunya perisai diri yang tidak dapat dikembalikan pada yang menggunakannya. Bahwa tujuan politik berkesinambungan atau tidak dengannya itu adalah masalah suasana, pilihan, moral politik. 

Ini memang mitos politik seperti sebuah gelindingan salju: semakin mereka berputar, semakin mereka membesar. Kita mempunyai satu contoh seperti ini di depan mata. Untuk mengikutinya dari dekat, sejak puluhan tahun situasi di Kamboja, saya merasa berhak menulis seperti ini: "Ini menuju pada tahun 1977 bahwa muncul mula-mula dalam koran kaum kanan amerika, angka dua juta manusia mati. Kalau diteliti dari dekat kejadian-kejadian tersebut bagaimana hal tersebut terjadi, sadarlah bahwa ini dibuat Dua juta manusia diberitakan di pers amerika seperti apa adanya oleh propaganda Hanoi yang, dengan tiba-tiba, tanpa penjelasan, melampaui ke tiga juta, angka diambil tanpa malu oleh pers barat (Channel 2, Le Monde), biasanya kurang tergesa-gesa untuk mengulangi apa yang telah dikatakan Hanoi. Sebuah mitos akan menjadi effisien kalau itu membereskan semua orang" (33) Dan saya rasa saya dapat menambahkan: "Ini nampak tidak masuk akal untuk mengatakan bahwa sejak 1975 sudah ada satu juta mayat, mungkin kurang, mungkin lebih." Jadi saya mendaftarkan diri ikut bersalah pada para Lacoutre dan penemuannya yang sensasional dari idenya tentang "pemusnahan sendiri", pada pengikut André Fontaine yang mengatakan bahwa angka-angka tiga juta diterima oleh semua orang, para pengikut Sihanouk, koran-koran komunis, etc. Sehari kemudian, ditemukan koreksi kilat. pada A.F.P, dalam Le Monde, dihalaman bawah, berasal dari mereka yang mempunyai paling banyak cara untuk memperkaya diri dalam informasi: "Menurut estmasi-estimasi dari pemerintah amerika, sekitar 12 juta orang-orang Kamboja telah meninggal sejak 1975 karena perang dan kelaparan, mengurangi penduduk Kampuchea sampai dengan kira-kira 5,7 juta manusia." (34).

Perkiraan tersebut berkurang, tak mempunyai satu kesempatanpun untuk jadi halaman pertama di koran-koran meskipun estimasi tersebut jauh dari semestinya dihadapan para ahli-ahli (experts) situasi Kamboja. Jelas tidak mengubah apapun opini yang dapat diberikan pada rejim politik semacam itu. Hampir dapat dipercaya bahwa estimasi tersebut paling tidak akan memberikan pemberhentian sejenak, bahkan secara rahasia, terhadap inflansi media cetak, dengan singkatnya bahwa para wartawan akan membacanya dan mengambilnya dengan serius/menganggapnya. Beberapa hari kemudian tanggal 11 oktober, pewawancara Channel 2, dalam "Khusus Kamboja" mengatakan bahwa sudah ada 8 juta orang Kamboja dua tahun yang lalu, hari ini sudah ada empat", bahkan tanpa memperhatikan bahwa ini artinya tidak ada kematian pada tahun 1977. Sehari kemudian. Jumlah dikalahkan oleh J-M. Cavada, di France 3 yang menyatakan bahwa masih tinggal 3 juta orang Kamboja dibawah 7 juta penduduknya. Untuk Liberation hari berikutnya, masih tinggal 2. Bagi saya yang berbulan-bulan untuk memperoleh dokumentasi-dokumentasi, menganalisa tanya-jawab, yang berusaha untuk merekonstruksi dengan susah payah realitas-realitas kurang lebih masuk akal, dimana yang mengenal negeri ini, orang-orang dan gawatnya situasi, saya sepertinya menjadi sangat tolol, seperti orang menghantam saya dengan angka-angka yang gila. Dan kalau saya protes atas nama apa yang saya percaya sebagai sangat dasar dari kebenaran, orang menganggap saya dengan mata aneh: tidakkah ada rasa simpatik terselubung untuk Pol Pot? Apakah mereka ingin sebuah contoh yang lebih hangat? Beberapa orang profit melemparkan berita: "Bokassa anthropophage". Bisa dimengerti dengan cepat dengan membaca beberapa koran bahwa ini mengenai seorang tua. Ini tak penting, mitos sudah dilemparkan; korden yang cantik, sedikit asap untuk memberikan bukti setelah sentuhan intervensi militer prancis di Afrikatengah. Seharusnya mematikan sementara opini umum, terutama opini mengenai Afrika. 

Carakerja (mecanism) dari semua itu sederhana: menambahkannya sedikit, menata kembali detail-detailnya dimana tak memikirkan mengenainya secara spontan, dan lagipula yang menjadikannya benar. Para penganut Hitler sangat mengapresiasi pada permainan ini, tetapi orang-orang komunis dan para demokrat barat juga tak berbeda jauh. Kalau para intelektual bertanggung jawab terhadap dunia yang rendah ini, ini merupakan pembangunan kembali dan bukan konsolidasi. Penelitian susah payah, sering menyebalkan, kadang-kadang tidak mungkin, kenyataan tak memberi pertolongan kekuatan-kekuatan politik yang sering mendominasi ketidak tahuan dan kebohongan. Dan kalau terdapat beberapa kenyataan yang tidak menyenangkan untuk ditemukan dalam sejarah empat puluhan, haruskah ini selalu kaum kanan yang memberikan kreditnya, yang menggunakannya sebagai perisai diri, atau kaum kiri? Dan kalau tak ada apapun yang ditemukan, kalau kita harus menemukan solusinya, dan kalau kita terpancang pada kurang lebih kesimpulan-kesimpulan yang sama yang menjadi kekuatan pada saat ini, kita akan kehilangan apa? 

Banyak, pada akhirnya, setuju dengan yang baru saja dikatakan. Mereka akan melawan keberatannya yang terakhir, bahwa mereka akhirnya menghargai penggagalan:bukanlah waktunya untuk membicarakan hal ini sekarang, para anti-yahudi menegakkan kepala, cobalah anda lihat buku-buku yang muncul, pamflet-pamflet propaganda, pemboman-pemboman. Akan saya katan haruslah tetap tenang, bahwa hanya dengan mengamatinya dari dekat sekarang hanya paling-paling terjadi sedikit daripada sebelumnya, bahwa keresahan tertentu naik dalam lingkungan kaum Yahudi, ini mungkin, tetapi bahwa kekhawatiran menjalar kemana-mana. Pemikiran bahwa anti-Yahudi menjalar adalah pemikiran yang secara konstan diambil kembali setelah perang: tidak pernah ada periode dimana dikatakan jumlahnya menurun. Jadi ini suatu pemikiran salah, suatu efek dari perspectif. Kalau harus menunggu sampai dengan hal ini menghilang, kita akan berada kembali pada jamannya Yunani. Tidak harus membuat illusi: mengenai hal adanya kamar-kamar bergas sudah sering diajukan sejak dua puluh tahun, dan akan terus dibicarakan, walaupun akan diangkat ataupun tidak. Artikel-artikel buku-buku menumpuk, dan yang hanya akan mendapat jawaban bahwasanya hal itu tidak ada. Di Jerman, mereka dilarang dan para pengarangya diancam hukuman. Ini sebuah cara yang berjangka pendek, yang menyuarakan sesuatu tidak baik. Kita tidak harus melupakan begitu saja kejadian ini. Demikianlah apa yang dirasa kaum kiri telah mengerjakannya. Saya mempunyai proposisi-proposisi lain sebagai berikut: 

1/ Menghentikan proses hukum terhadap Faurisson (atau lain-lainnya). Pengadilan bukanlah satu cara untuk mengurangi apapun masalahnya. Lagipula saya rasa tidaklah terhormat menghantam satu orang karena motif bahwa opini-opininya sangat mengagetkan. Tidak hanya hal ini sangat mudah tapi tolol berlindung dibalik undang-undang. Saya ingat pada apa yang dikerjakan kaum Front populer yaitu telah memilih undang-undang untuk melupakan propaganda fasist dan kaum kanan telah menggunakan nya selama perang Aljasair, dan sampai sekarang masih, melawan mereka yang mengkritiknya atau yang hanya menghalang-halangi politiknya (contohnya, masalah Alata, masalah Mongo Beti, dsb., buku-buku dilarang karena mereka telah menggambarkan dari dalam diktator-diktator Africa "teman" Prancis);

2/ Membuka sebuah perdebatan tentang teknis-teknis sejarah. Tentu saja harus dimulai dengan memeriksa argumen-argumen Faurisson dan para kaum pembaharuan , tanpa ragu untuk "jatuh dalam rincian/seluk beluk". Rincianlah yang berbicara! Diharapkan bahwa sejumlah sejarawan bersedia untuk membereskan masalah ini. Tempat dan bentuk perdebatan bergantung pada mereka yang akan ikut berpartisipasi;

3/ Saling memberikan kemampuan untuk memperluas sumber-sumber. Haruslah mengumpulkan pendapat dan tenaga ahli dibidang teknis-teknisnya. Disamping itu, masih banya arsip-arsip yang belum dibuka, khususnya arsip-arsip jerman yang harus diinventarisasikan ke Amerka Serikat, ke Prancis, dan tentunya ke Uni Sovyet. Saya kira berguna untuk membicarakan suatu cara pada para pemerintahannya masing-masing agar mereka bekerja bernegosiasi dengan orang-orang Unisovyet supaya akses-akses pada arsip-arsip tersebut terbuka dan menjadi sebuah mitra kerja bagi keuntungan yang diinginkan sekali bagi mereka;

4/ Memperkenalkan dengan seluas-luasnya hasil-hasil dari penelitian-penelitian tersebut dengan menghindari memberikan pada mereka sifat kebenaran resminya. Dibutuhkan bahwa masalah-masalah tersebut tetap berada pada kejujuran manusianya dan pada orang-orang yang jujur, dengan demikian tidak membawa-bawa kekuatan-kekuatan politik, sindikat dan para rohaniawan, dsb. 
Saya tidak tahu kalau saya menuntut banyak. Nampaknya bagi saya bahwa hanya itu yang paling tidak dapat dikerjakan. 



14 oktober 1979. 



CATATAN-CATATAN

1. Teks daftar hadir L.I.C.A. 
2. Politik kaum penganut Hitler tentang pemusnahan: suatu pernyataan dari para sejarawan, Le Monde, 21 Febuari 1979. 
3. Tema ini memang berarti "pengorbanan dari api dipersembahkan oleh para Jahudi". Pembalikan selanjutnya dari arti masih dalam sebuah perspektif yang bersifat agama. 
4. Lihat seri Gilbert Compte dalam Le Monde, 29 dan 30 Mei 1979.
5. Le Monde minggu, 7 oktober 1979. Laporan oleh Erhard Friedberg dari karya Sebastien Haffner, Anmerkungen zu Hitler, Munich, Kindler, 1978. 
6. P.U.F. Paris, 1968, cf. hal 5414.
7. Ravensbruck, Paris, Le Seuil, 1973, 284 hal.
8. Die Zeit, 19 Ag. 1960.
9. Lihat jawaban dari Serge Choumoff pada O. Wormser-Migot dalam Le Monde 7 juni 1969 demikian juga lihat pada brosur yang diterbitkan pada tahun 1972 oleh Persahabatan orang-orang yang dideportasikan Mauthausen, Kamar-kamar bergas Mauthausen, hal 96.
10. Paris, edisi dari Pavois, 1947, hal 786 Cf. hal 57. Untuk edisi ini, lihat karya yang diambil oleh Germaine Tillion, hal 263. Saya diberitahu bahwa karya ini adalah sebuah roman, yang menyertakan sekaligus tempat-tempat kejadian dimana malapetaka terjadi, dalam kenyataannya, di banyak tempat. Atau. Oh, tapi jangan disebut Buchenwald tempat yang beraneka ragam ini. Ini hanya kebingungan yang tak berguna.
11. Germain Tillion, op. cit. , hal 7. 
12. Buku saku, 1974, hal 12-13 (edisi pertama: 1951)
13. "Nuremberg punya kesalahan: tempat ini dibangun oleh para pemenang yang menganggap menang" kata Jean-Paul Sartre, sadar akan kerja Pengadilan Russel, Le Monde, 10 mei 1975.
14. Art. 19 dan 21 dari status dari Pengadilan militer antarnegara sekutu.
15 Legenda dari sebuah foto disisipkan dalam halaman-halaman 176 dan 177 dari Auschwitz, edisi prancis, Interpress, Varsovie, 1978. 
16. Inventarisasi perbedaan-perbedaan, Le Seuil, 1976, hal. 14.
17. Untuk diskusi lebih umum, lihat Pierre Aycoberry, Pertanyaan Nazi, interpretasi-interpretasi tentang nasional-sosialisme, 1922-1975, Le Seuil, Points-Histoire, Paris, 1979.
18. Gallimard, Paris, 1948 untuk Jerami dan gandum. Edisi de Minuit, Paris 1952 diterbitkan kembali oleh J.-J. Pauvert, Paris, 1968 dalam Surat kepada direktur-direktur Pembela Bangsa.
19. Le Monde, 29 desember 1978. 
20. .Kitab kebencian, hal. 171, Calman-Levy, Paris. Memang buku ini ditulis tahun 1951 tetapi dalam kata pengantar 1974, pengarang memperhatikan bahwa paling tidak ada kemajuan sejak seperempat abad dan bahwa "hasil-hasil kerja sungguh-sungguh telah membuat juga kesalahan tentang pertanyaan-pertanyaan dari rincian-rincian". Hal. 11-12.
22. Lihat map kerja yang dikumpulkan kembali oleh Noam Chomsky dan Edward S. Herman, Politik Ekonomi dan Hak-Hak Manusia, 2 volume, South End Press, Boston, 1979. 
23. Jean Norton Cru, Skripsi-skripsi, 1929; Kesaksian, 1930. Teks akhir ini telah sebagian diterbitkan kembali oleh J.-J. Pauvert pada tahun 1967. Cf. Marie Bonaparte, Mitos-mitos perang. 
24. Rudolf Hoess, Komandan dari Auschwitz bicara, Julliard, Paris 1959; diterbitkan kembali dengan Kolesi Kecil Maspero, Pan 1979, 290 hal.
25. Lihat catatan kecil yang sedikit mengganjal dari Leon Poliakov dan Pierre Vidal-Naquet "Mengenai kesaksian tentang Kurt Gerstein" (haruskah baca "dari" K. Gestein?), Le Monde, 8 maret 1979. 
26. Hoax dari Abad Duapuluh, Historical Review Press, Southern 1976, hal. 150. 
27. Dino A. Brugioni dan Robert G. Poirier, Holocauste Diperbaharui: Sebuah Restropektif Analisis dari Auschwitz-Birkenau Kompleks, Pusat Dinas Rahasia, Servis Teknik Informasi Nasional, Wasington, 1979, 19 hal. 
28. Op. cit., p. 304. 
29. Dalam Kesaksian orang-orang asli Strasbourg, Paris, 1947, hal. 433, ditulis oleh Poliakov. Masih dalam halaman yang sama, Poliakov mengatakan bahwa menurut sumber polandia kemampuan pembakaran adalah 12.000 per hari dan kata Hss yang menggaris bawahi sebuah kemampuan maksimal 4000. Tak satupun komentar mengenai ketidak-masuk-akalan total dari angka-angka tersebut; Beliau membuat seperti beliau tak sadar benar-benar mengenainya. Pada pembacalah untuk mencari jalan keluar. 
30. Le Monde, 8 agustus 1979.
31. Seperti yang diperhatikan oleh R. Faurisson, tak satupun pengadilan pernah memerintahkan sebuah peninjauan kembali dari pihak ahli tehnik mengenai sebuah ruangan bergas. Nampaknya tidak juga bahwa diminta pendapat para insinyur demikian juga tidak pada para ahli kimia tentang kerja kompleks "pembakaran-ruangan bergaz" dan teknik-teknik berlawanan dari cara-cara kerja mereka Penggunaan gaz cyanidrik sebagai pembasmi kuman yang lagipula terkenal; ada aturan-aturan dari penggunaan dalam jangka tahun yang lama dan administrasi sipil sejak jauh sebelum Perang dunia Kedua.
32. Untuk memuaskan beberapa jiwa yang bersedih, mungkin saya harus memakai beberapa medali dan bahwa saya menidurkan beberapa titel. Jadi saya kirimkan kembali dua karya Kekuasaan yang pucat, Seuil, Paris, 1969, sebuah essai tentang Afrika Selatan, dan Dari para abs Raja sampai dengan para Partisan-partisan, Gallimard, Paris, 1971, sebuah essai mengenai Krisis Orang-Orang Kamboja dan artikel-artikel dalam Le Monde, Le Monde Diplomatique, Liberation, les Temps modernes, Aletheia, Esprit, dan lain-lainnya di Prancis dan di Luar Negeri.
33. Liberation, 4 oktober 1979. 
34. 6 oktober 1979. 





Demikianlah sebuah pokok dari "Kebenaran sejarah atau kebenaran politik?", dari Serge Thion, diterbitkan pada bulan april 1980 oleh edisi-edisi de la Vieille Taupe, Paris. Reproduksinya bebas untuk penelitian yang tanpa batas dan Pendidikan/Edukasi. 
Teks-teks ini terpampang pada Internet untuk tujuan pendidikan, untuk mendukung penelitian-penelitian, tidak bersifat komersial dan untuk penggunaan terbatas bagi Kesekretariatan Asosiasi Internasional Penggemar Ceritera Perang dan Holocauste pada tahun 1999. Alamat kantor sekretariatan <
aaarghinternational@hotmail.com>
Alamat surat P.O. Box 81 475, Chicago, IL 60 681-0475, USA.

Kita dukung pada mereka yang ingin memperoleh dokumen (buku) asli dengan mengontak langsung pada penerbitnya. 
Kita akan meletakkan makalah ini di Web yang sama seperti kalau anda pergi ke perpustakaan umum untuk menemukan dokumen-dokumen ini. Ini akan mengurangi biaya dan banyak pekerjaan.

Dokumen asli dalam prancis.